Transplantasi Kornea

Transplantasi Kornea? Gimana prosedurnya ya???
YUK DISIMAK!
Apa sih fungsi kornea? Kornea berfungsi untuk menerima dan membiaskan cahaya ke arah lensa dalam bola mata. Adanya gangguan pada kornea menyebabkan penglihatan kabur. Nah, penglihatan yang kabur jika sudah memburuk dapat diatasi dengan melakukan transplantasi kornea.
Transplantasi kornea adalah operasi untuk menghilangkan semua bagian kornea mata yang rusak, kemudian menggantinya dengan jaringan kornea sehat dari mata pendonor yang sesuai. Transplantasi terbagai menjadi dua, yaitu:

  1. Transplantasi kornea ketebalan penuh (juga dikenal sebagai Keratoplasti Penetrasi)
  2. Transplantasi kornea ketebalan parsial (juga dikenal sebagai Keratoplasti Lamellar).

Bagaimana kondisi pasien yang dianjurkan untuk melakukan transplantasi kornea? Prosedur transplantasi dianjurkan bagi pasien dengan kondisi:

  1. Kornea terlalu cembung ke depan (keratokonus)
  2. Kornea tipis
  3. Kornea terbentuk jaringan parut akibat cedera atau peradangan
  4. Kornea berkabut
  5. Bengkak pada kornea
  6. Luka kornea (ulkus)
  7. Komplikasi karena operasi mata yang sebelumnya
  8. Sel pada lapisan dalam kornea tidak dapat bekerja secara efektif (fuch’s dystrophy)

Apa yang harus dipersiapan sebelum melakukan operasi?

  1. Pengukuran mata
  2. Pemeriksaan obat yang digunakan
  3. Pengobatan untuk masalah mata lainnya

Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, jika pendonor memenuhi syarat, maka operasi transplantasi kornea dapat dilakukan. Bagaimana prosedurnya? Yuk disimak.

  1. Sebelum menjalani operasi, penerima kornea akan dibius terlebih dulu.
  2. Obat bius yang diberikan akan bergantung pada kebutuhan yang sesuai dengan dokter. Operasi biasanya memakan waktu 1-2 jam.
  3. Dokter bedah melepas bagian kornea yang mengalami gangguan, kemudian menggantinya dengan bagian kornea dari pendonor.
  4. Dokter dapat mengganti semua kornea, lapisan luarnya saja, atau hanya lapisan dalamnya.
  5. Dokter akan menggunakan jahitan kecil untuk menahan kornea atau bagian kornea yang baru pada tempatnya.

Setelah melakukan operasi, hal apa saja yang harus diperhatikan oleh penerima kornea?

  1. Gunakan obat tetes mata dan obat oral yang diresepkan dokter untuk mencegah infeksi, mencegah bengkak, dan nyeri.
  2. Agar mata terhindar dari infeksi atau kerusakan yang tidak disengaja saat beraktivitas, mata ditutup dengan perban.
  3. Hindari menekan atau menggosok mata selama masa pemulihan.
  4. Obat imunosupresan perlu dikonsumsi seumur hidup untuk mengurangi risiko penolakan organ pendonor.
  5. Pastikan untuk rutin kontrol ke dokter untuk mengevaluasi hasil pengobatan.

Transplantasi kornea secara keseluruhan adalah prosedur yang aman. Namun, operasi ini juga memiliki risiko kecil terjadinya komplikasi serius, seperti berikut :
• Infeksi mata.
• Peningkatan risiko kabut dalam lensa mata (katarak).
• Peningkatan tekanan di dalam bola mata (glaukoma).
• Mata silinder (astigmatisme).
• Peradangan di bagian uvea atau lapisan di tengah mata (uveitis).
• Masalah dengan jahitan yang digunakan untuk menempelkan kornea pendonor.
• Gangguan retina, seperti retina terlepas dari mata atau pembengkakan retina.
• Perdarahan.
• Penolakan terhadap kornea pendonor.


Sumber:

https://www.alomedika.com/tindakan-medis/mata/transplantasi-kornea/teknik

https://hellosehat.com/mata/perawatan-mata/operasi-transplantasi-kornea/

https://linksehat.com/artikel/transplantasi-kornea

#KIRSmansa

#ReligiusIlmiahSatu

#KIROsteon

Leave a comment